Palu,Suarapolitika.com – Pengusaha Andi Nur B. Lamakarate (ANL) menyatakan bahwa dunia usaha di Kota Palu mulai merasakan dampak dari pertumbuhan ekonomi yang stagnan dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini, menurutnya, turut menyebabkan angka kemiskinan di kota tersebut terus meningkat.
“Dua investasi saya di Kota Palu, tidak jalan berjalan. Karena ekonomi Kota Palu tidak tumbuh,” ujar ANL di Palu, Rabu (21/08/2024).
Ia menyoroti minimnya lapangan kerja yang disiapkan oleh pemerintah daerah sebagai faktor utama stagnasi ekonomi.
“Akibat lapangan kerja tidak ada, akhirnya masyarakat tidak punya uang, dan menjadikan mereka menjadi miskin,” tambahnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa per Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Kota Palu mencapai 26.830 jiwa, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 26.750 jiwa.
Melihat kondisi ini, ANL yang juga merupakan bakal calon wakil wali kota, bertekad maju bersama Hidayat sebagai pasangan calon wali kota untuk periode 2024-2029.
“Kami memiliki satu visi dan misi yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Kota Palu dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” tegas ANL.
ANL menilai Hidayat sebagai sosok yang sangat berpengalaman di birokrasi pemerintahan, dengan rekam jejak yang kuat mulai dari camat hingga menjabat sebagai Wali Kota Palu.
Selama kepemimpinan Hidayat pada periode 2016–2021, angka kemiskinan di Kota Palu berhasil ditekan.
“Di tahun 2017, jumlah penduduk miskin sebanyak 25.490 jiwa, tahun 2018 sebanyak 25.260 jiwa. Bahkan pascabencana di tahun 2019, angka kemiskinan tidak melonjak dan masih bisa ditekan di angka 26.620 jiwa,” ungkap ANL.
ANL berjanji, jika terpilih, akan bekerja maksimal bersama Hidayat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Palu dengan fokus pada penyediaan lapangan kerja.
“Kami berdua, insyaallah memahami betul kebutuhan masyarakat, khususnya menengah ke bawah, bagaimana susahnya mencari lapangan pekerjaan,” pungkasnya./*
