Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh (kiri) dan mantan Waketum DPP NasDem Ahmad Ali. (Foto: Ist).
SULTENG – Ahmad Ali saat ini resmi diganti dari jabatan Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem. Nama Saan Mustopa diplot mengisi posisi Waketum yang ditinggalkan Ahmad Ali.
Hal itu diketahui dari susunan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai NasDem periode 2024-2029 yang diumumkan oleh Ketua Umum Surya Paloh.
Berhubung namanya tak masuk lagi pengurus DPP, menimbulkan beragam spekulasi. Terlebih lagi di tahun politik seperti sekarang ini.
Tak mau spekulasi di publik menjadi liar, Ahmad Ali angkat suara kenapa dirinya tidak lagi menjadi pengurus DPP NasDem.
“Tentang struktur (pengurus) Partai NasDem, ketika saya memilih untuk maju menjadi calon Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, saya melepaskan tanggung jawab saya di Jakarta. Jadi sejak awal, sejak tahun 2020, Pak Surya Paloh itu tidak mengizinkan saya untuk kembali ke daerah, karena posisi saya di Jakarta sebagai salah satu kader utama di partai dan diberikan jabatan, waktu itu adalah Wakil Ketua Umum,” ujar Ahmad Ali menjawab pertanyaan wartawan, Kamis (19/9/2024) malam.
Ahmad Ali menyadari, maju dirinya sebagai bakal calon gubernur, maka beberapa tanggung jawabnya sebagai pengurus, khususnya Wakil Ketua Umum Partai NasDem, akan terabaikan.
“Sehingga menjadi sangat bijak menurut saya, ketika saya tidak masuk dalam struktur partai. Saya harus meninggalkan semua kemewahan di Jakarta atas pilihan saya hari ini kembali ke Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Tidak dimasukkan lagi dalam struktur pengurus DPP NasDem, sebelumnya kata Ahmad Ali, dirinya sudah mengetahui. Bahkan telah dibicarakan bersama Ketua Umum Surya Paloh.
“Menjadi tidak elok kalau kemudian saya berada di Sulawesi Tengah, dan saya menyandera partai ini. Menurut saya, hari ini adalah pilihan yang paling pas untuk saya tidak bersedia menjadi pengurus DPP,” jelas Ahmad Ali.
Ia juga menyatakan, memilih maju sebagai bakal calon gubernur karena kecintaannya kepada masyarakat Sulawesi Tengah. Atas nama pengabdian kepada masyarakat Sulawesi Tengah, ia rela melepas segala kemewahan yang didapatkan di Jakarta, termasuk menjadi wakil ketua umum partai.
“Kalau kemudian DPP pada akhirnya hari ini, sesuai hasil kongres kemarin mengumumkan kepengurusan, menurut saya itu adalah hal yang paling tepat. Dan saya mengucapkan selamat kepada kader-kader utama Partai NasDem yang hari ini diberi tanggung jawab, diberi tugas untuk mengurusi partai. Karena tidak boleh partai tersandera kepada satu orang, tidak boleh partai ini disandera untuk satu orang. Apalah arti Ahmad Ali,” kata orang pertama yang menjabat Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu.
Dia sadar, tidak akan mampu menjalankan tugas partai dengan baik, karena kesibukannya sebagai bakal calon gubernur di Sulawesi Tengah.
Meski begitu, Ahmad Ali mengaku akan tetap menjadi kader Partai NasDem yang selalu berkontribusi untuk partai dan kepentingan masyarakat.
Sebelumnya, Surya Paloh juga telah mengungkap alasan nama Ahmad Ali tergantikan dalam jabatan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem.
Surya Paloh menyebut politisi asal Sulawesi Tengah itu diberi tugas lain oleh partai. Paloh juga mendoakan Ahmad Ali agar terpilih jadi gubernur.
“Insyaallah kita doakan bersama, dengan seluruh upaya kerja keras dukungan masyarakat beliau akan terpilih jadi gubernur Sulteng. Merupakan kebanggaan bagi kita semuanya,” ucap dia. ***