Pemprov Sulteng menggelar Rakor dengan Kementerian PUPR RI terkait kenaikan harga sirtukil yang disuplai ke IKN di Kalimantan Timur. (Foto: Biro Adpim Pemprov).
PALU, SuaraPolitika.com – Dua daerah ini siap gantikan posisi Sulawesi Tengah sebagai penyuplai utama material pasir, batu dan kerikil (sirtukil) untuk pembangunan infrastruktur di ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Dua daerah tersebut yaitu Sulawesi Barat dan Banten.
Hal ini dikarenakan harga sirtukil dari Sulteng mulai bikin resah. Kenaikan harga tiga hingga empat kali lipat. Lantaran kondisi ini, pembangunan infrastruktur di ibu kota negara (IKN) mulai dikhawatirkan.
3 Paslon Pilgub Sulteng 2024 Ditetapkan KPU, Selanjutnya Ikuti Pengundian Nomor Urut
Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR RI, Nicodemus Daud menyampaikan, kenaikan harga material yang mencekik ini dapat membuka peluang kompetitor lainnya menggantikan posisi Sulteng.
Ada dua daerah yang bakal menggantikan posisi Sulteng sebagai sebagai pemasok utama material pembangunan IKN. Yaitu Sulawesi Barat dan Banten.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi (Rakor) yang digelar Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR RI bersama Pemprov Sulteng di Palu, Jum’at (27/9/2024).
KPU Sulteng Tetapkan DPT Pilkada 2024, 2.255.639 Pemilih Tetap Tersebar di 5.496 TPS
Rakor diharapkan dapat mengendalikan laju kenaikan harga sirtukil untuk mendukung pembangunan infrastruktur di IKN.
Kemudian ada rumusan dan pemutakhiran kebijakan/aturan untuk mendukung pembangunan infrastruktur IKN, termasuk yang diatur terkait material sirtukil.
Melalui rakor tersebut, diharapkan ada solusi untuk memastikan pasokan material yang stabil dan terjangkau bagi pelaku jasa konstruksi dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur IKN.
Menanggapi hal itu, Pjs Gubernur Sulteng yang diwakili Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto mengakui, Sulteng tidak hanya berperan sebagai kawasan penyangga pangan IKN, tetapi juga pemasok material pembangunan, terutama sirtu berkualitas ke Kalimantan.
Rudi sepakat dengan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Nicodemus Daud. Diperlukan upaya konkret pengendalian harga material dari Sulteng untuk mencegah masuknya kompetitor lain.
βKita bersyukur Pak Nicodemus mau datang ke daerah kita untuk monitoring sehingga tidak lari ke daerah lain,β ucapnya mengapresiasi rakor.
Dengan distopnya sementara waktu operasional perusahaan tambang galian C di Kelurahan Tipo dan Watusampu belum lama ini, diperkirakan ikut menghambat kelancaran rantai pasok.
Sehingga kata Rudi, perlu dicari solusi bagaimana menyeimbangkan kepentingan lingkungan dan ekonomi supaya dapat jalan bersama. (*)