Senior HMI Asal Parimo Syamsidi Laeho Imbau Warga Tak Terprovokasi Dengan Sentilan Soal Pantai Timur

  • Bagikan
Senior HMI Asal Parimo Syamsidi Laeho Imbau Warga Tak Terprovokasi Dengan Sentilan Soal Pantai Timur

Parimo, SuaraPolitika.com –Β Salah seorang tokoh masyarakat Parigi yang juga senior di HMI Sulteng Syamsidi Laeheo angkat bicara terkait adanya sentilan soal Pantai Timur yang keluar dari mulut Hadianto Rasyid saat kampanye di Huntab Talise.

Ungkapan ini lalu menjadi sorotan warga di berbagai media sosial.

“Setelah melihat hasil rekaman video dari ucapan Hadianto Rasyid yang juga petahana di Pilwakot Palu, secara pribadi saya menyikapi hal ini sesuatu yang sama sekali tidak menyinggung, apalagi sebagian besar masyarakat Parigi menyikapi ucapan itu biasa – biasa saja,” ujar Syamsidi, Rabu 9 Oktober 2024.

Baca Juga:Β PKB Gunakan Strategi Door To Door Menangkan Paslon Hadianto-Imelda di Pilwakot Palu 2024

Lanjutnya, dia sebagai salah satu warga Parigi Moutong sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan sentilan soal Pantai Timur itu.

“Karena kalau dilihat secara kewilayahan ataupun Undang – Undang, tidak ada namanya wilayah Pantai Timur, yangΒ  ada itu wilayah Kabupaten Parigi Moutong,” akunya.

Kalaupun pantai timur yang di arahkan menyasar wilayah Parimo bagi saya sah – sah sajah. Kalau kita evaluasi berdasarkan data STJS atau IDM ( Indeks Desa Membangun ) dari Kementerian Desa Tertinggal, di mana hasil evaluasi terakhir ada tiga Kabupaten di Sulawesi Tengah yang sudah keluar dari desa tertinggal, Kabupaten Parimo tidak di sebutkan, artinya saat ini dalam Indeks Desa Membangun Kabupaten Parimo masih sangat tertinggal dan itu sangat objektif,” jelasnya.

Ia menambahkan, pernyataan Hadianto Rasyid jangan sampai di politisir ke hal – hal untuk menjadi negatif kempain, karena wilayah Kabupaten Parigi Moutong dan Kota Palu berdasarkan Undang – Undang berbeda, walaupun saling mencontoh dalam wilayah NKRI, sah – sah sajah dan sangat objektif.

Baca Juga:Β Sosok Sederhana Hadianto Rasyid yang Kerap Tampil dengan Kemeja Putih dan Sendal Jepit

“Olehnya itu saya saudara – saudaraku yang meras diri orang Parigi untuk tidak melakukan gerakan apapun, karena jangan sampai gerakan kita di tunggangi kepentingan sesaat, atau kelompok – kelompok tertentu yang hanya meraup keuntungan dari hal – hal yang sebenarnya bukan jadi masalah,” ujarnya.

“Oleh sebab itu saya melarang dan menghimbau dengan tegas bagi siapa sajah warga yang KTP Parimo untuk tidak turun melakukan gerakan di Kota Palu karena wilayah yang berbeda, masih ada cara yang lebih arif dalam menyikapi pernyataan itu,” pintahnya.

Seharusnya kata dia, yang meras tersinggung itu Pemerintah daerah Kabupaten Parimo, kenapa saya katakan demikian, karena salah satu contoh Perda No 5 Tahun 2020 Tentang Rencana tata ruang wilayah Parimo yang corat marut, kacau balau dengan sistim sonasi tidak pernah di laksanakan dan itu objektif yang di katakan Hadianto Rasyid.

“Oleh sebab itu sekali lagi kepada saudara – saudara saya dari Parigi Moutong, yang bermodalkan semangat, jangan merasa di tunggangi kepentingan politik karena ada momentum Pilkada, saya berharap untuk tidak melanjutkan niatnya karena jangan sampai terjadi hal – hal yang tidak di inginkan,” harap Syamsidi Laeho. (**)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *