Warga Keluhkan Besaran Retribusi Sampah, Calon Wali Kota Palu Hadianto Beri Penjelasan

  • Bagikan
Warga Keluhkan Besaran Retribusi Sampah, Calon Wali Kota Palu Hadianto Beri Penjelasan

SUARAPOLITIKA.COM –Β Warga keluhkan besaran retribusi sampah dalam pertemuan yang digelar Calon Wali Kota Palu petahana, Hadianto Rasyid di Jl Tanjung Harapan, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan pada Minggu 3 November 2024 malam.

Dalam acara tersebut, Hadianto memaparkan berbagai pencapaian pemerintah selama masa kepemimpinannya.

Dia juga mengajak warga memberikan masukan serta mengungkapkan keluhan terkait pelayanan publik maupun permasalahan sosial yang dihadapi.

Sejumlah warga mengutarakan kekhawatiran mereka, terutama mengenai besaran retribusi sampah.

Baca Juga:Β Hadianto-Imelda Dapat Dukungan Warga BTN Palupi untuk Pimpin Kota Palu

Di antara isu yang dibahas, banyak warga mempertanyakan kemungkinan pengurangan retribusi sampah yang dianggap memberatkan.

Menanggapi warga keluhkan besaran retribusi sampah ini, Hadianto menjelaskan bahwa besaran retribusi sampah ditetapkan berdasarkan kemampuan ekonomi masing-masing warga.

Untuk keluarga yang mampu, retribusi ditetapkan sebesar Rp35 ribu per bulan, sementara bagi keluarga kurang mampu, retribusi hanya Rp10 ribu per bulan.

“Pembagian ini sudah cukup rasional, mengingat biaya untuk membayar petugas kebersihan serta operasional lainnya. Saya rasa retribusi sampah ini tidak mahal. Rp10 ribu untuk yang tidak mampu dan Rp35 ribu untuk yang mampuβ€”itu bahkan lebih murah daripada harga satu bungkus rokok,” ujar Hadianto.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kota Palu tidak mengambil keuntungan dari retribusi sampah.

Setiap tahun, pemerintah harus mengeluarkan sekitar Rp70 miliar untuk menangani masalah sampah.

Jika seluruh warga membayar retribusi secara penuh, dana yang terkumpul bisa mencapai Rp72 miliar.

Namun, hingga bulan ini, pendapatan dari retribusi sampah baru mencapai Rp8 miliar.

“Meski banyak warga yang belum membayar, petugas kebersihan tetap mengangkut sampah mereka. Kami sebenarnya bisa mengumpulkan Rp72 miliar jika semua warga membayar, tetapi kenyataannya baru terkumpul Rp8 miliar. Meskipun demikian, kami tetap berkomitmen untuk memberikan layanan kebersihan bagi seluruh warga,” tambah Hadianto.

Hadianto menegaskan bahwa pemerintah terus mencari solusi terbaik untuk menjaga kebersihan kota tanpa memberatkan warga.

Ia berharap agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya mendukung kebersihan lingkungan melalui pembayaran retribusi yang terjangkau.

Dengan kerjasama antara pemerintah dan warga, diharapkan Kota Palu dapat tetap bersih dan nyaman untuk ditinggali. (**)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *