Kisah Inspiratif Seorang Ibu di Luwuk Utara: Mundur Sukarela dari PKH demi Memberi Kesempatan bagi yang Lebih Membutuhkan

  • Bagikan

Luwuk Utara — Di tengah berbagai tantangan hidup yang dihadapi oleh banyak keluarga penerima bantuan sosial di Indonesia, muncul sebuah kisah inspiratif dari Desa Buon Mandiri, Kecamatan Luwuk Utara, yang menyentuh hati banyak orang. Seorang ibu penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dengan penuh keikhlasan memutuskan untuk mundur dari kepesertaan program tersebut, meskipun dirinya masih memenuhi syarat untuk menerima bantuan.

Kisah ini pertama kali dibagikan oleh akun Facebook Kost Aldeeva Salakan, yang menceritakan bagaimana ibu tersebut dengan penuh kesadaran memilih mundur demi memberi kesempatan kepada orang lain yang dinilainya lebih membutuhkan.

“Alhamdulillah, hari ini satu lagi KPM PKH yang mundur dengan sukarela dari kepesertaan PKH. Padahal beliau masih sangat layak menerima bantuan, dengan anak yang masih sekolah, usia yang sudah tidak lagi produktif, dan belum terlalu lama menerima bantuan. Ketika saya bertanya kenapa beliau memilih mundur, jawabannya membuat saya terharu: ‘Masih banyak yang lebih membutuhkan ketimbang saya, Bu. Siapa tahu dengan saya mundur, tetangga atau kerabat saya bisa terdata jadi penerima bantuan supaya mereka bisa merasakan bantuan juga.'”

Keputusan mulia ini menunjukkan nilai-nilai empati yang mendalam. Ibu tersebut tidak hanya memikirkan kebutuhan pribadinya, tetapi juga membuka hati untuk orang lain yang mungkin berada dalam kondisi yang lebih sulit.

Sebuah Pengorbanan yang Menginspirasi

Meski memenuhi syarat sebagai penerima bantuan karena masih memiliki tanggungan anak yang bersekolah dan kondisi ekonomi yang belum stabil, ibu ini memilih untuk menanggalkan haknya. Tindakan ini bukanlah hal yang mudah, mengingat bantuan PKH sangat membantu keluarga prasejahtera dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti pendidikan anak dan kesehatan.

Salah satu warga Morowali Utara yang berasal dari Luwuk dan bertetangga dengan ibu tersebut membagikan kisah ini kepada media, berharap pengorbanan ibu ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. “Ini contoh nyata bagaimana seseorang bisa begitu tulus melihat ke bawah, memperhatikan mereka yang lebih membutuhkan,” ujarnya.

Respon Masyarakat dan Harapan ke Depan

Cerita ini dengan cepat menyebar di media sosial dan mendapatkan banyak apresiasi dari warganet. Banyak yang mendoakan agar ibu tersebut diberikan rezeki yang lebih baik sebagai balasan atas ketulusan hatinya.

“MasyaAllah Bu, semoga digantikan rezeki yang lebih banyak dan lebih baik dari bansos. Aamiin YRA,” tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Tindakan ini menjadi pengingat penting bagi kita semua tentang makna berbagi yang sesungguhnya. Di tengah perjuangan hidup yang berat, masih ada orang-orang berhati mulia yang mampu melihat penderitaan orang lain dan rela mengorbankan haknya demi membantu sesama.

Program Keluarga Harapan: Upaya Meningkatkan Kesejahteraan

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program bantuan sosial bersyarat dari pemerintah Indonesia yang bertujuan membantu keluarga miskin dan rentan agar dapat memenuhi kebutuhan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan. Program ini telah membantu jutaan keluarga di seluruh Indonesia untuk keluar dari jerat kemiskinan.

Namun, kisah dari Desa Buon Mandiri ini membuktikan bahwa keberhasilan program sosial bukan hanya terletak pada bantuan yang diberikan, tetapi juga pada semangat gotong-royong, empati, dan solidaritas sosial yang tumbuh di antara masyarakat.

Semoga kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama, serta menginspirasi lebih banyak orang untuk membantu mereka yang benar-benar membutuhkan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *