MORUT- Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Morowali Utara (Morut), Drs. Andi Parenrengi merespon cepat soal penerima bantuan program BKK desa Kasingoli kecamatan Mori Atas, yang jadi sorotan media.
Andi Parenrengi menekankan bahwa penerima BKK harus sesuai kelompok yang mengajukan. Hal ini disampaikan Kadis PMD Morut saat menerima informasi terkait keluhan warga desa Kasingoli.
“Besok saya akan turun cek tentang hal tersebut, penerima BKK harus sesuai kelompok yang mengajukan,” ujarnya (4/3)
Soal penerima BKK ini mencuat berawal dari pemberhentian sejumlah kader dan ketua RT 3. Sutrawati Sumangkut mempertanyakan 4 orang warga yang namanya diganti dari penerima 18 ekor itik kelompok BKK.
“Ada juga ibu-ibu penerima bantuan 18 ekor itik dari BKK, mereka yang namanya sudah masuk dalam proposal 4 orang diganti dengan nama orang lain saat turun bantuan. Padahal mereka ini anggota kelompok,” ujarnya
Semua keluhan warga ini mencuat, berawal dari perdebatan soal mesin paras yang masih ditahan Kades Kasingoli. Warga bernama Dismen Kaboli menceritakan soal ini,
“Saya belum dapat mesin paras bantuan BKK, ditahan pak, sementara yang lain sudah dibagikan sekitar 1 minggu pak. Ini kami bingung pak, sama siapa kami mau mengadu,” ujarnya
Kepala desa Kasingoli, Karuniatal Pandibu yang kami konfirmasi berjanji akan memberikan klarifikasi, sebab dirinya sedang dalam perjalanan.