Morowali Utara – Sejumlah warga di Kabupaten Morowali Utara (Morut) mengeluhkan kondisi listrik yang tidak stabil dalam beberapa waktu terakhir. Akibatnya, berbagai perangkat elektronik, baik milik usaha kecil maupun toko-toko di Kolonodale, mengalami kerusakan.
Salah satu warga pemilik toko di Kolonodale mengungkapkan bahwa kulkas minuman di tokonya rusak akibat ketidakstabilan listrik. “Kulkas minuman di toko rusak, dan ini sangat merugikan kami sebagai pedagang,” ujarnya.
Permasalahan ini semakin menjadi perhatian karena jadwal pemadaman bergilir yang diumumkan PLN dinilai tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Warga berharap PLN bertanggung jawab atas kerugian yang dialami masyarakat.
Sementara itu, PLN telah berjanji bahwa pasokan listrik akan kembali normal pada 28 Maret 2025. Namun, dalam rentang waktu menunggu perbaikan tersebut, keluhan warga terus bertambah akibat kerusakan alat elektronik yang semakin banyak.
Warga mendesak PLN untuk segera menangani masalah ini dan memberikan solusi atas kerugian yang mereka alami. “Kami butuh kepastian dan tanggung jawab dari PLN, bukan hanya sekadar janji,” tegas salah satu warga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PLN terkait tuntutan warga mengenai kompensasi atas kerusakan perangkat elektronik mereka.