PALU, SULTENG — Pengusulan nama pendiri Alkhairaat, Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Guru Tua”, sebagai Pahlawan Nasional mendapat dukungan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gema Bangsa Sulawesi Tengah.
Melalui siaran persnya, Ketua DPW Partai Gema Bangsa Sulteng, Atha Mahmud, S.H, menyampaikan dukungan penuh terhadap penetapan salah satu tokoh besar asal Sulawesi Tengah itu sebagai Pahlawan Nasional.
Menurut Atha, perjuangan dan dedikasi Habib Idrus bagi daerah dan bangsa Indonesia sangat besar, terutama dalam bidang pendidikan dan perjuangan melawan penjajahan.
“Dedikasi Habib Idrus terhadap Sulawesi Tengah dan bangsa Indonesia sangat besar. Ia tegas melawan bentuk penjajahan sekaligus membawa peradaban mulia melalui pendidikan,” ujar Atha Mahmud, Minggu (26/10/2025).
Nama Habib Idrus Bin Salim Aljufri telah menjadi salah satu yang diserahkan kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon.
Proses pengusulan ini telah berlangsung panjang dan dinyatakan memenuhi persyaratan sebagai calon Pahlawan Nasional oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Atha menjelaskan, pengusulan nama Guru Tua sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2010, namun sempat terkendala karena status kewarganegaraan yang belum memenuhi persyaratan administrasi. Kini, seluruh persyaratan tersebut telah terpenuhi.
“Pengusulan nama Guru Tua sebagai salah satu Pahlawan Nasional sudah dimulai sejak tahun 2010. Sekarang momentum yang tepat untuk menobatkan Habib Idrus sebagai salah satu tokoh Pahlawan Nasional,” tambahnya.
Atha menegaskan, bagi masyarakat Sulawesi Tengah, sosok Guru Tua bukan hanya dikenal karena kiprahnya di dunia pendidikan, tetapi juga karena keteladanannya dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan dalam keberagaman.
“Bagi masyarakat Sulawesi Tengah, nama Guru Tua sudah sangat familiar. Beliau bukan hanya tokoh pendidikan, tetapi juga simbol toleransi dalam keberagaman,” tutup Atha Mahmud.
Sebelumnya, Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) telah mengajukan 40 nama calon Pahlawan Nasional kepada Ketua Dewan GTK, Fadli Zon. Selain nama Guru Tua, terdapat pula nama dua mantan Presiden RI, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Suharto, serta aktivis buruh Marsinah.
Dengan dukungan berbagai pihak, masyarakat Sulawesi Tengah berharap tahun ini menjadi momentum penetapan Guru Tua sebagai Pahlawan Nasional, sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan perjuangannya dalam bidang pendidikan, dakwah, dan kebangsaan.







Komentar