MORUT – Proyek pembangunan fasilitas pengolahan karet di Desa Jamor Jaya, Kecamatan Lemboraya, yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Morowali Utara, kini menjadi sorotan setelah ditemukan terbengkalai dan tidak dimanfaatkan sama sekali.
Penelusuran tim media pada Jumat (6/12) menemukan sejumlah fasilitas berbiaya miliaran rupiah tersebut justru mangkrak dan berubah fungsi. Warga mengungkapkan, proyek ini tidak pernah mereka usulkan, namun tetap direalisasikan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Morowali Utara.
Mesin pengolahan karet yang seharusnya menjadi pusat kegiatan produksi terlihat hanya tersimpan di dalam kantor desa dalam kondisi berdebu, menandakan peralatan itu tidak pernah dioperasikan sejak awal pengadaan. Sementara bangunan yang awalnya direncanakan sebagai gudang penampungan karet kini beralih fungsi menjadi kandang sapi milik warga.
“Awalnya dibangun gudang penampungan karet, kemudian tahun berikutnya pengadaan jaringan listrik, lalu pagar keliling, sampai akhirnya datang mesin pengolahan. Totalnya miliaran, tapi tak pernah dipakai barang sekali,” ujar seorang sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Menurut sumber tersebut, seluruh kegiatan ini didanai dari APBD Morut melalui Dinas Pertanian. Namun, tidak ada dokumen pendukung yang ditemukan di lokasi, sehingga tahun anggaran masing-masing tahap pembangunan belum dapat dipastikan.
Temuan ini memunculkan dugaan pemborosan anggaran daerah, terutama karena proyek yang dibiayai APBD justru tidak memberi manfaat bagi masyarakat. Minimnya pengawasan juga menjadi sorotan, mengingat lokasi proyek berada jauh dari pusat desa dan nyaris luput dari pantauan.
Warga berharap pemerintah daerah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan APBD, khususnya pada proyek-proyek yang belum memberikan dampak bagi masyarakat. Mereka menilai aset negara yang menelan anggaran besar itu seharusnya bisa mendukung peningkatan kesejahteraan petani karet di wilayah Lemboraya.
“Kalau memang untuk petani, harusnya dimanfaatkan. Jangan dibiarkan begitu saja,” kata salah satu warga.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari Dinas Pertanian Kabupaten Morowali Utara terkait alasan proyek tersebut tidak berfungsi dan apa langkah selanjutnya dari pemerintah daerah.







Komentar