Warda Dg Mamala, Perempuan di Panggung Besar Politik Morowali Utara

Berita397 Dilihat

Morowali Utara – Dalam panggung politik lokal, partai politik ibarat mesin besar yang menentukan arah kekuasaan. Namun, sebesar apa pun mesin itu, tetap dibutuhkan seorang nakhoda yang mampu mengemudikan dengan cerdas dan bijak. Di Morowali Utara, nama Warda Dg Mamala menjadi bukti nyata bagaimana kepemimpinan seorang perempuan bisa membawa sebuah partai politik meraih kejayaan.

Sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Morowali Utara, Warda telah menorehkan catatan gemilang. Di bawah kendalinya, Golkar tampil sebagai kekuatan dominan di parlemen daerah. Dua periode berturut-turut—2019–2024 dan 2024–2029—Golkar sukses mempertahankan 7 kursi DPRD Morut. Capaian itu bukan sekadar angka, melainkan simbol konsistensi, kekuatan strategi, dan bukti nyata kepercayaan rakyat kepada partai berlambang pohon beringin.

Keberhasilan ini terasa istimewa karena lahir dari sentuhan kepemimpinan perempuan. Di tengah dominasi politik yang kerap didominasi laki-laki, Warda menunjukkan bahwa ketegasan bisa berjalan beriringan dengan kelembutan, dan strategi bisa berpadu dengan sikap merangkul. Ia tidak menjalankan Golkar dengan gaya otoriter, melainkan dengan pendekatan kolegial. Semua kader dirangkul, generasi muda diberi ruang, dan perempuan didorong untuk percaya diri mengambil peran dalam politik.

“Bagi saya, partai harus hadir bukan hanya saat pemilu, tetapi juga dalam keseharian masyarakat. Politik bukan sekadar janji, melainkan kerja nyata,” begitu prinsip yang kerap ia sampaikan dalam berbagai kesempatan.

Prinsip sederhana itu menjadi fondasi strategi politiknya: hadir, mendengar, dan bekerja. Dalam setiap langkah, Warda memastikan Golkar tidak hanya menjadi mesin elektoral, tetapi juga menjadi rumah besar bagi masyarakat Morut. Ia turun langsung menyapa warga, mendengar aspirasi petani, nelayan, pedagang, hingga kaum muda. Dari sana, ia membangun jembatan antara partai dan rakyat.

Keberhasilan Warda Dg Mamala juga sekaligus membantah anggapan bahwa perempuan hanya menjadi pelengkap di panggung politik. Justru sebaliknya, ia menunjukkan bahwa perempuan mampu menjadi motor utama yang menentukan arah. Ia bukan hanya simbol kehadiran perempuan di parlemen, tetapi juga kekuatan yang menegaskan bahwa kepemimpinan inklusif adalah kunci kejayaan.

Kini, dengan dua periode kepemimpinan yang kokoh, Golkar Morut bukan hanya sekadar partai politik, melainkan representasi kekuatan konsistensi dan kerja nyata di bawah kepemimpinan seorang perempuan. Warda Dg Mamala telah menempatkan dirinya di panggung besar politik lokal sebagai figur perempuan yang mampu memadukan visi, strategi, dan keberpihakan pada rakyat.

Morut pun menyaksikan, bahwa dalam beringinnya yang rindang, ada tangan perempuan yang kuat, teguh, dan penuh pengabdian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *