Dominasi Wajah Baru di DPRD Morut 2024–2029 Hanya Penggembira?

Berita167 Dilihat

MORUT – Komposisi DPRD Morowali Utara (Morut) periode 2024–2029 didominasi wajah baru. Dari total 25 kursi, sebanyak 14 legislator merupakan pendatang baru, sementara hanya 11 yang berhasil mempertahankan kursinya.

Sudah 1 tahun menjabat wakil rakyat periode 2024-2029, bagaimana dengan wajah baru di legislator Morut?

Wajah baru di DPRD Morut diantaranya: Kisran, Arman Purnama Marunduh, Arief Ibrahim, Mastang, Reza Hidayat, Ahmad Dg Mamala, I Wayan Landra, H. Ambo Mai, Moh. Jafar, I Made Karsana, Holiliana Tumimomor, Edwin Tampake, Esrom Soromi dan Heny Humbu.

Namun, kehadiran wajah baru ini tidak semuanya memberi warna dalam dinamika politik di parlemen daerah. Sejumlah anggota DPRD terpilih justru terpantau pasif, minim suara dalam forum resmi, dan hampir tak pernah muncul dalam pemberitaan media.

Bahkan, dua kader dari PDI Perjuangan disebut-sebut jarang bersuara, baik dalam rapat-rapat penting DPRD maupun ketika diminta tanggapan oleh awak media. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya di kalangan publik, apakah mereka benar-benar memperjuangkan aspirasi masyarakat atau sekadar menjadi “penggembira” di kursi dewan.

“Harapan masyarakat terhadap wajah baru sebenarnya besar. Tapi kalau diam saja, tentu publik akan kecewa. DPRD itu lembaga politik, suaranya harus terdengar,” kata salah satu pemerhati politik lokal di Kolonodale.

Sebaliknya, sejumlah legislator baru lain terlihat cukup vokal dan aktif, seperti Arman Purnama Marunduh dan Arief Ibrahim yang kerap lantang menyuarakan sikap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Nama-nama lain seperti Holiliana Tumimomor, Edwin Purnawan Tampake, H. Ambo Mai, Heny Humbu, Kisran, hingga Ahmad Dg Mamala juga terlihat eksis di media.

Fenomena perbedaan gaya legislator baru ini menjadi sorotan, karena publik berharap wajah-wajah baru mampu memberi energi segar dalam mengawal aspirasi rakyat. Dengan mayoritas kursi diisi pendatang baru, DPRD Morut 2024–2029 seharusnya tampil lebih progresif, bukan sebaliknya tenggelam dalam diam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *