oleh

Malam Ini Alat Berat PT CMS Mulai Masuk, Warga Akan Lakukan Penghadangan

Morowali Utara – PT Cahaya Mineral Sejahtera (CMS) dikabarkan segera memulai produksi tambang nikel di wilayah tiga desa, yakni Desa Tiu, Tontowea, dan Ululaa, Kecamatan Petasia Barat, Kabupaten Morowali Utara. Kehadiran perusahaan tersebut justru memunculkan protes dari warga yang mempertanyakan sosialisasi yang dinilai belum tuntas.

Sejumlah warga menyebutkan, alat berat perusahaan sudah akan masuk ke lokasi meski sosialisasi yang digelar pekan lalu belum menghasilkan kesepakatan mengenai hak dan kewajiban yang harus ditandatangani bersama. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Tontowea, di mana banyak lahan yang dilintasi jalan hauling perusahaan dianggap ilegal. Warga mengeluhkan tanaman mereka yang telah berusia belasan tahun terancam terdampak aktivitas pertambangan.

“Sejak awal kami mengikuti sosialisasi, tapi hanya diputar-putar dan selalu dihadapkan dengan aparat,” kata salah satu warga.

Rencananya alat berat PT.CMS mulai masuk malam ini, warga isyaratkan akan lakukan penghadangan.

“Alat berat perusahaan mulai akan masuk malam ini, kami tengah koordinasi akan lakukan penghadangan menegaskan bahwa sosialisasi belum ada kesepakatan,”ungkap salah satu warga

Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT CMS berada di sisi Danau Tiu. Aktivitas pertambangan dikhawatirkan akan berdampak langsung pada ekosistem Danau Tiu dan Sungai Laa. Warga menilai, perusahaan seolah mengabaikan aspirasi masyarakat setempat sehingga berpotensi memicu protes yang lebih besar.

IUP OP PT. CMS sendiri luas areal 5.428,00. Nomor izin: 540/622/IUP-OP/P/DPMPTSP/2020 berlaku sampai dengan 10 Desember 2030.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak manajemen PT CMS yang diwakili Dwi belum memberikan tanggapan atas konfirmasi yang disampaikan melalui pesan WhatsApp redaksi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru