Bangkep – Sekretaris Fraksi PDIP Perjuangan DPRD Banggai Kepulauan (Bangkep), Erik Lauw, ST., M.Eng, menceritakan situasi padat di RS Trikora saat ratusan siswa dirawat akibat keracunan makanan bergizi di sekolah masing-masing.
“Jadi saat kasus ini mencuat dan akhirnya DPRD mendapat informasi, beberapa anggota legislatif termasuk Ketua DPRD langsung ke lokasi. Kami membantu koordinasi dan menyiapkan segala sesuatu agar anak-anak kami, para siswa, dapat ditangani dengan baik,” ujar Erik.
Ia menambahkan, pada Kamis pagi dirinya kembali mendampingi Ketua DPRD mengunjungi RS Trikora untuk melihat langsung kondisi para siswa. “Ada siswa baru yang masuk RS, termasuk yang sebelumnya sudah diizinkan pulang pukul 03.00 dini hari, tetapi kembali lagi siang harinya karena belum sembuh betul atau kambuh,” ungkapnya.
Menurut Erik, situasi hari ini sudah tidak sepadat kemarin karena sebagian besar siswa telah pulang. “Kalau melihat langsung, saudara-saudara pasti sedih sekali dan saya jamin akan menangis. Situasi hari ini tidak se-crowded kemarin karena sudah banyak yang kembali,” katanya.
Data resmi RS Trikora hingga Kamis, 18 September 2025 mencatat total 288 siswa keracunan. Sebanyak 242 orang sudah pulang dan 46 lainnya masih dirawat.
Dari informasi yang dihimpun, diduga para siswa keracunan akibat ikan cakalang yang tidak layak konsumsi. Gejala yang dialami cukup mengkhawatirkan, mulai dari gatal-gatal di seluruh badan, mual dan muntah, bengkak pada wajah, gatal pada tenggorokan, sesak napas, pusing, hingga sakit kepala.
Atas kejadian tersebut, Erik Lauw mendesak agar DPRD segera menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak terkait, termasuk penanggung jawab Program Makan Bergizi (MBG) di lokasi.
“Saya mendorong agar segera dilakukan RDP kepada pihak terkait penanggung jawab MBG dengan harapan kejadian serupa tidak terulang lagi. Kejadian ini bukan hal yang biasa sehingga perlu penyelenggara daerah ikut terlibat melakukan pengawasan, ini anak-anak kita yang jadi korban,” tegasnya.
Erik juga menekankan pentingnya audit menyeluruh. “Perlu dilakukan audit secara keseluruhan mulai dari proses pengadaan bahan, penyimpanan, proses masak, hingga pengantaran,” pungkasnya.
Komentar