MORUT- Tentang Yaristan Palesa, ketua Bapimperda DPRD Morowali Utara, yang melakukan interupsi saat Rapat Paripurna pengesahan KUA-PPAS Tahun 2026, kamis malam, 13 Nopember 2025.
Interupsi yang dilakukan kader Partai Golkar ini, mengingatkan para legislator agar tidak saling tanya jawab seperti anak TK di depan OPD yang hadir.
Dalam dinamika politik Morowali Utara yang penuh persaingan, nama Yaristan Palesa, S.H. tampil sebagai salah satu figur yang konsisten memperjuangkan suara masyarakat. Menjadi anggota DPRD Morowali Utara selama dua periode bukan sekadar capaian politik, melainkan bukti kepercayaan publik terhadap sosok putra asli Kecamatan Petasia Barat ini. Ia satu-satunya wakil rakyat dari wilayah tersebut yang berhasil bertahan, sekaligus membuktikan bahwa representasi daerah tidak harus tumbang oleh gelombang besar politik.
Perjalanan Yaristan menuju kursi DPRD periode 2024–2029 bukan jalan mulus. Pilihan politik di dapil Petasia bersaudara berlangsung ketat. Partai Golkar, tempat ia bernaung, harus berjuang keras merebut kursi ketiga di tengah dominasi Partai Hanura yang meraih dua kursi. Namun Yaristan kembali tampil sebagai figur penentu, membawa suara masyarakat yang mempercayakan masa depan politik daerah itu kepadanya.
Di ruang sidang parlemen, Yaristan Palesa dikenal sebagai legislator yang vokal, tegas, dan berani bersuara. Sejumlah catatan rapat memperlihatkan bagaimana ia berdiri di garis depan dalam memperjuangkan kepentingan publik. Penanganan persoalan Danau Tiu, salah satu aset ekologis yang menjadi perhatian daerah, menjadi momen di mana suaranya meninggi karena dorongan untuk mempertegas sikap pemerintah. Begitu pula dalam polemik CV. Warsita Karya dengan warga Mondowe, Yaristan tampil kritis, tajam, dan tak jarang menjadi figur yang menekan agar persoalan segera menemukan kejelasan.
Perannya tidak berhenti pada isu-isu lokal. Yaristan juga menjadi bagian penting dalam upaya mengusulkan Raja Marunduh sebagai Pahlawan Nasional, sebuah perjuangan historis yang menjadi kebanggaan kultural masyarakat Morowali Utara. Keterlibatannya menunjukkan bahwa ia bukan hanya legislator yang berpikir tentang hari ini, tetapi juga tentang identitas dan sejarah daerahnya.
Di luar ruang sidang, Yaristan dikenal sebagai sosok yang egaliter dan dihormati oleh awak media. Ia mudah dikonfirmasi, tidak berjarak, dan selalu merespons kerja-kerja jurnalistik. Sebuah karakter yang jarang dimiliki politisi: ia tidak pernah mengganti nomor handphone, sebuah bentuk konsistensi yang menggambarkan keterbukaannya terhadap publik.
Di tengah kompleksitas demokrasi daerah, Yaristan Palesa menjadi representasi bahwa wakil rakyat bukan sekadar jabatan, tetapi komitmen panjang terhadap masyarakat yang diwakilinya. Keberadaannya sebagai putra asli Petasia Barat yang mampu bertahan dua periode adalah cerita tentang perjuangan, konsistensi, dan keberanian bersuara untuk kepentingan publik.







Komentar