Donggala- Sekitar 105 kilometer dari pusat Kota Palu, tersembunyi sebuah pantai dengan panorama menawan: Pantai Labuana. Terletak di Kabupaten Donggala, pantai ini membentang sepanjang satu kilometer di kawasan Teluk Balaesang, melintasi dua desa yang berdampingan—Desa Lambogia di Kecamatan Balaesang dan Desa Lende Tovea di Kecamatan Sirenja.
Hamparan pasir putih yang lembut berpadu dengan air laut sebening kristal menghadirkan suasana tenang dan alami. Meski belum tersedia penginapan memadai, justru hal ini menjadi daya tarik tersendiri. Pengunjung memilih berkemah di tepi pantai, menikmati malam di bawah langit berbintang dengan debur ombak sebagai pengantar tidur.
Akses menuju Pantai Labuana dapat ditempuh sekitar dua jam lebih dari Kota Palu. Biayanya pun ramah di kantong, sewa tempat untuk mendirikan tenda hanya Rp15.000, sewa perahu Rp10.000, parkir kendaraan aman, dan tidak ada karcis masuk.
Keaslian suasana dan keramahan masyarakat setempat menjadi nilai tambah yang sulit dilupakan. Warga sekitar yang sebagian besar masyarakat Kaili dikenal ramah dan siap membantu pengunjung. Seperti pengalaman sekelompok anak kos atas lorong Towua II Palu—Delon, David, Moreno, Mario, Rangga, dan Jenly, yang mengisahkan bagaimana mereka diantar warga menuju sebuah sudut tersembunyi yang disebut “Pulau Cinta”.
“Lautnya biru jernih, orang-orangnya baik sekali,” ungkap Delon penuh antusias.
Pantai Labuana bukan sekadar destinasi wisata, tetapi ruang untuk merasakan kembali kedekatan manusia dengan alam, menghirup udara segar, menikmati panorama laut tanpa gangguan hiruk-pikuk kota, dan menemukan ketenangan di balik keindahan yang masih perawan.
Komentar