MORUT- Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golongan Karya Kabupaten Morowali Utara (Morut) yang digelar hari ini, Sabtu 27 Desember 2025, bukan sekadar agenda rutin organisasi. Ia menjelma menjadi panggung politik yang sarat makna, tempat nama Warda Dg Mamala, S.E. berdiri paling depan sebagai poros konsolidasi dan simbol masa depan Golkar di Bumi Tepo Asa Aroa.
Di Berlian Mamala Resort, suasana Musda terasa lebih dari sekadar formalitas partai. Ada denyut politik yang bergerak pelan namun pasti. Momentum ini menjadi penegasan bahwa Partai Golkar Sulawesi Tengah di bawah komando H. Arus Abdul Karim berada dalam satu barisan yang solid, terarah, dan matang membaca zaman.
Kehadiran langsung Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Tengah, H. Arus Abdul Karim, dalam Musda Golkar Morut adalah pesan politik yang tak terbantahkan. Ini bukan kunjungan seremonial, melainkan isyarat dukungan terbuka, bahwa Golkar provinsi memberi legitimasi penuh pada arah politik yang sedang dibangun di Morowali Utara.
Lebih jauh, kehadiran H. Zainal Abidin Ishak, koordinator pemenangan Partai Golkar untuk Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, menambah tebal makna perhelatan ini. Golkar, tampak jelas, sedang memanaskan mesin partai, menyusun ritme, dan mengatur napas panjang menyongsong tahun politik 2026. Tidak ada langkah yang kebetulan, tidak ada kehadiran yang tanpa pesan.
Dalam Rapimda, keputusan mengerucut dengan tegas. Nama tunggal Warda Dg Mamala disepakati sebagai calon Ketua DPD II Partai Golkar Morowali Utara periode 2025–2030, sekaligus diproyeksikan sebagai calon Bupati Morowali Utara ke depan. Sebuah keputusan yang lahir dari akumulasi pengalaman, loyalitas, dan kerja politik yang panjang.
Jika kemudian Golkar menjatuhkan harapan pada sosok Warda Dg Mamala, maka itu adalah pertanda bahwa partai berlambang pohon beringin ini membaca dengan jernih denyut keinginan masyarakat Morowali Utara. Golkar tidak sedang berjudi, melainkan menanam pada lahan yang telah lama digarap dan terbukti subur.
Empat periode duduk sebagai legislator di DPRD Morowali Utara bukanlah catatan singkat. Itu adalah jejak panjang pengabdian, konsistensi, dan ketangguhan politik. Di bawah kepemimpinannya, Partai Golkar di Morut mampu mempertahankan eksistensi dan kursi-kursi strategis di legislatif. Ia tidak sekadar hadir, tetapi bertahan dan menguat.
Sebagai politisi perempuan senior, Warda Dg Mamala telah mencapai puncak tertinggi dalam perjalanan politik legislatifnya. Kini, sejarah seakan membuka satu pintu berikutnya. Pilkada Morowali Utara mendatang menjadi kesempatan emas—bukan hanya untuk naik gelanggang eksekutif, tetapi untuk memantapkan legitimasi rakyat atas kerja panjang yang telah ia bangun.
Musda ini, pada akhirnya, bukan hanya tentang struktur partai. Ia adalah narasi tentang kesinambungan, tentang kesetiaan pada proses, dan tentang keberanian Golkar menatap masa depan. Di Morowali Utara, Golkar sedang menulis bab baru. Dan di halaman terdepannya, nama Warda Dg Mamala tertulis dengan tinta paling tebal.













Komentar